Tahukah Anda bahwa Kota Tua ini adalah salah satu dari cikal bakal berdirinya Jakarta sekarang yang Anda kenal. Selain Kota Tua, Pelabuhan Sunda juga menjadi awal mula dari ibu kota Indonesia ini. Kawasan yang berdiri di atas lahan seluas 139 hektar ini didominasi oleh berbagai bangunan dengan arsitektur Eropa serta China yang berasal dari abad ke-17 hingga abad ke-20. Di sini, Anda bisa mengagumi karya arsitektur bangunan-bangunan kolonial Belanda yang masih berdiri gagah hingga sekarang.
Awal cerita dari Kota Tua adalah sebuah kawasan yang didirikan oleh kolonial Belanda dengan nama Kota Batavia. Kota Batavia ini berdiri di atas wilayah yang bernama Jayakarta (kini Jakarta) dari tahun 1527 hingga tahun 1619. Kota ini kemudian menjadi pilihan kolonial Belanda karena letaknya dekat dengat pelabuhan Kesultanan Banten yang diberi nama pelabuhan Sunda Kalapa. Kota Batavia ini kemudian dijuluki sebagai “The Pearl of East” atau yang memiliki arti “Mutiara dari Timur” oleh James Cook, seorang penjelajah terkenal dari Inggris. Ia terpesona dengan pemandangan kota yang memiliki bangunan serta tata ruang kota yang indah menyerupai kota Amsterdam di Belanda. Dan memang benar, kolonial Belanda dulunya merencanakan Kota Batavia sebagai salinan dari ibu kota Belanda tersebut.
Jayakarta yang kemudian diserang oleh VOC Belanda pada tahun 1620, diubah namanya menjadi Batavia dan ditetapkan pusat kotanya di kawasan Kota Tua ini. Dari sanalah dulunya VOC mengendalikan semua kegiatan, seperti kegiatan politik, militer serta perdagangan. Areal kota Batavia juga diperluas mencapai 846 hektar dari 139 hektar. Areal kota Batavia ini mencakup Pelabuhan Sunda Kelapa, Pecinan Glodok dan Pasar Ikan, namun pusat kota sendiri masih berada di kawasan bangunan Balaikota dan Museum Fatahillah. Barulah setelah Jepang datang dan menaklukkan Indonesia, nama Batavia diubah menjadi kota Jakarta hingga kini.
0 comments:
Post a Comment